5 ritual memanggil hujan terunik di dunia
Musim kemarau yang panjang terkadang membuat para petani dan masyarakat mengalami kesusahan. Banyak gagal panen menyebabkan mereka kesusahan pangan. Akhirnya muncul berbagai tradisi memanggil hujan.
Tradisi itu dilakukan dengan cara unik dan berbau mistis. Semua dilakukan dengan harapan hujan datang dan membawa berkah. Simak ritual memanggil hujan yang unik berikut ini. .
1. Teru teru Bozu, Jepang
Jika Anda melihat kartun Jepang, Anda tentu sudah tidak asing dengan boneka ini.Boneka yang disebut Teru teru Bozu ini terbuat dari kertas atau kain putih yang digantung di jendela. Jimat tersebut diyakini bisa mendatangkan hujan atau membuat cuaca menjadi cerah. Jika ingin hujan, gantungkan boneka ini secara terbalik dengan posisi kepala di bawah. Sedangkan untuk meminta hujan turun digantung seperti biasa.
2. Rain dance, Amerika
The Native American rain dance merupakan suatu ritual di bagian
barat daya Amerika karena selama musim panas di sana akan mengalami
musim kering yang panjang. Rain dance dilakukan oleh pria dan wanita.
Mereka melaksanakan ritual tersebut pada pertengahan hingga akhir
Agustus, di mana waktu tersebut adalah bulan yang terkering. Mereka
memakai kostum khusus dan mulai menari dengan harapan hujan turun
sesuai kebutuhan.
|
3. Rocket festival, Thailand
Sebenarnya ritual ini juga dilakukan etnis Lao di Laos.
Mendekati datangnya musim hujan mereka menggelar ritual Rocket festival
dengan tujuan untuk memanggil hujan. Perayaan dilakukan dengan
tari-tarian dan musik tradisional. Yang paling dinanti adalah
peluncuran roket yang terbuat dari bambu. Konon peluncuran roket ke
angkasa dapat membujuk Phaya Taen, dewa hujan agar menurunkan hujan
tepat waktu.
|
4. Manten kucing, Tulungagung
Tradisi ini dilakukan oleh warga desa Palem, Tulungagung, saat
musim kemarau atau kesulitan air. Rtual tersebut bukan menikahkan
kucing layaknya manusia. Namun warga hanya memandikan sepasang kucing
di sebuah coban yang bernama Coban Kromo. Secara simbolis, kucing itu
dijodohkan di sana.
|
5. Cowongan, Banyumas
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tEBLfOHcpAnxaZlrOpkNCLnQaBP2OQrOv42qPIyo7nxxUFx8scZBKLnB8wKLSFXG4awLo4lFGAxTiVXotv0sKR5cLdqLIhqUO_Q7mkny8_MdWfJNokFKGXfffwTaS-JK0FEornhNYtcqqd_jT9D7c=s0-d)
Ritual ini dilakukan untuk meminta air hujan. Menurut
kepercayaan masyarakat Banyumas, permintaan hujan dilakukan melalui
Cowongan dengan bantuan bidadari. Maka dari itu ritual tersebut
dilakukan oleh wanita saja. Musim kemarau sering dikhawatirkan karena
mengakibatkan gagal panen. Para warga menyiapkan properti seperti siwur
(gayung dari tempurung kelapa). Kemudian mereka membaca mantra.
0 komentar: